Monday, September 21, 2015

Usia sebuah Usaha

Tahukah anda bahwa 50 % perusahaan tutup dalam jangka waktu 2 tahun, 80% tutup dalam jangka waktu 5 tahun, dan 96% dalam jangka waktu 10 tahun. Marilah kita menjadi bagian 4%, perusahaan kita selalu bertahan dalam jangka waktu yang panjang.


Dari 96% perusahaan yang tutup tersebut banyak disebabkan dalam 6 hal sebagai berikut:



  1. Tidak bisa membedakan antara produk dan bisnis
    Obsesi pengusaha terhadap produknya membuatnya terlalu percaya diri, sehingga belum mempunyai kemampuan untuk mengenali customernya. Bisnis yang berhasil adalah produknya yang dicintai konsumen, bukan dicintai oleh pemiliknya.

    Business is all about competence. Jadi setiap pengusaha harus mengetahui segala kompetensi yang dimiliki oleh perusahaannya. Mulai dari target market, bagaimana cara mencari supplier yang bagus, pengetahuan customer,standar operating procedur, dll.

    Contoh: Kenapa McD kadang lebih laris daripada restoran yang bahkan makanannya lebih enak, sehat, dan konsep menarik? Jawabannya adalah karena McD tahu kompetensinya. McD selalu belajar tentang konsumennya dalam setiap Negara. Anda tidak akan pernah mendapatkan paket ayam dan nasi di McD Amerika. McD Mengetahui bahwa orang Indonesia tidak biasa kalau tidak makan nasi dan suka dengan masakan ayam, maka terdapat paket ayam dan nasi. Di setiap outlet berbeda tentang produknya.

  2. Speed vs Strong
    Kita addicted dengan speed, banyak pebisnis yang berharap bisnisnya cepat bertumbuh. Cepat dan kuat berbeda. Yang dimaksudkan dengan kuat adalah perusahaan mempunyai konsep bisnis yang kuat, kuat di dalam keuangan (profit), dan kuat secara organisasi. Apabila salah satu tersebut lemah maka perusahaan belum bisa dikatakan kuat. Hakikatnya orang berbisnis cepat maka harus sabar. Jika personal tidak bisa menyesuaikan diri dengan pertumbuhan bisnis, maka ujungnya bisnis akan jatuh juga. Ketidak-sabaran dalam berbisnis berujung celaka. Ibarat kita melaju berkendara harus melihat rambu-rambu.

    Cara mengelola satu outlet berbeda dengan mengelola 700 outlet. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang dari pengusaha untuk bertumbuh.

  3. Technical Success
    Berapa banyak pengusaha hebat mengandalkan technical success tetapi tidak kemana-kemana. Jika hanya pandai di tetapi tidak tahu skill yang dibutuhkan dalam bisnis akan menuai kegagalan juga. Yang dibutuhkan adalah kecerdasan berbisnis, bukan hanya teknikal sukses. Kompetensi, knowledge, dan skill dibutuhkan dalam setiap langkah bisnis. Apakah anda sudah memahami skill dan knowledge yang dibutuhkan dalam setiap langkah bisnis anda?

  4. Irrational Exuberant
    Semangat meledak-ledak tidak hitung resiko sama sekali. Over Exited. Kita memutuskan secara irasional bukan intelektual. Business is intellectual sport. Resiko besar butuh high cost, high profit, low risk yang ideal. Ide bagus belum tentu profit di pasar. Can you make it happen?

  5. Lack of Second Idea
    Banyak perusahaan dulunya hebat tapi sekarang mati. Kita tidak menyesuaikan dengan pasar. Pasar berubah, potensi berubah, tuntutan teknologi berubah. Pengusaha end gate, harus selalu mengurusi bisnis. Hal kritikal dan esensial harus ditangani sendiri, hal yang hanya anda yang lakukan sendiri. Keterlambatan merespon perubahan akan membunuh bisnis, bagaimana dengan bisnis anda hari ini.

  6. Run Out of Cash
    Dari ke-enam point tersebut, run out of cash adalah sesuatu yang paling krusial. Pengusaha selalu membanggakan bahwa perusahaannya selalu profit tetapi tidak mempunyai cash. Padahal profit dan cash itu BEDA.

    Profit adalah keuntungan perusahaan yang didapat dari omset dikurang HPP kemudian dikurangi biaya-biaya sehingga terjadilah profit. Tetapi profit tidak lebih dari tulisan kertas saja. Sedangkan cash adalah profit yang berupa cash money.

    Dalam beberapa kasus pengusaha yang menyebabkan perusahaannya tutup adalah piutang usaha. Masih beruntung kalau piutang dibayar tepat waktu. Kadangkala piutang dibayarkan mundur dengan jangka waktu yang panjang bahkan ada beberapa yang tidak dibayar. Padahal asset perusahaan banyak berada di produk tersebut. Uang masih dicustomer sedangkan biaya bulanan selalu berjalan. Gaji karyawan, kantor, perlengkapan, maintenance, dan masih banyak biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Ada yang ngotot mereka bisa bertahan, tetapi saya yakin bahwa orang itu menggunakan utang untuk mempertahankan bisnis. Utang itu berdampak kurang baik ke belakang.

    Profit is promise cash is settlement. Bisnis investasi di asset menghasilkan salesSales mendatangkan profit berubahcashoperational cashflow. Apakah anda telah memiliki keahlian dan kemampuan membacara Finance Report? Ketika perusahaan rugi apa yang harus anda lakukan? Tanpanya bisnis kita tidak akan diterbangkan. Profit is very important but Operating Cash Flow is Everything.



Anda termasuk yang mana? Hati-hati dan segera PERBAIKI bisnis anda sekarang juga!!!



Konsep Melunasi Hutang
Konsep melunasi hutang tercepat dapat dilakukan pada kondisi normal, artinya secara liquid anda dapat membayar angsuran. Saldo hutang interest, pertahun, periode (beberapa kali cicil).



Konsep Snow Balling
Menaikkan budget untuk membayar angsuran, lakukan bayar lebih dari jumlah angsuran yang harus anda bayar untuk mempercepat penyelesaian hutang. Tambahkan 10-20 % untuk angsuran. Tidak hanya uang yang digunakan untuk melunasi hutang tapi kepemimpinan diri. Apa yang kita bela, hari ini, hari esok atau hari akhir. Orang yang tidak membangun kekayaan hari ini maka dia membangun kemiskinan nanti.



Menutup hutang jangka pendek dengan menambahkan budget angsuran 10-20% untuk menutup pokok (reverse game)
Konsepnya setiap hutang lunas, sisa budget harus dibayarkan ke hutang berikutnya sehingga mempercepat proses pelunasan.Life is game tetapi kalau tidak tahu ilmunya kita akan dipermainkan perbankan, perusahaan pembiayaan. Perhatikan: Clarity is power!



Bagaimana cara mengatur duit saat berhutang?
Berapapun Income dan darimanapun harus ada 4 pos yang harus dibagi:

  • Giving. Minimal 10%.
  • Saving 10%. Financial Freedom Account hanya untuk investasi bukan untuk yang lain.
    [*]Family, tergantung berapa pendapatan kita (pendidikan, kesehatan, dll).
  • Necessity, kebutuhan jangka pendek, jangka panjang.



Kita bagi 4 saat susah/senang harus dengan konsep ini. Saving adalah tanggung jawab kita hari ini. Giving, tanggung jawab hari esok.



Capital / Modal
Setiap membicarakan Bisnis tidak pernah lepas dari topic darimana bisnis dibiayai. Kebanyakan orang berhenti memulai bisnis karena terbentur problem permodalan. Sejatinya Modal dibagi 2 jenis :

  • Debt Deal, Bank konvensional
  • Equity Deal, Modal gak pakai bunga. Bank syariah, bagi hasil dan bagi resiko. Investor ada di sini. Uang sangat banyak beredar di Masyarakat. Menggunakan dana penyertaan dari mitra berbentuk saham.

No comments:

Post a Comment